Metro, gerbangsumatera88.co.id-Diduga Kepala SD Negeri 4 Metro Barat mark up jumlah siswa, bahkan terindikasi korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) tahun 2024.
Dugaan tersebut terungkap, berdasarkan pengakuan Kepala Sekolah (Kepsek) saat di temui di ruang kerjanya (Kamis 13/03) kemarin.
Menurut, Antoni Devari sebagai Kepsek SD N 4 Metro Barat saat ditanya awak media, terkait adanya dugaan pungutan sampul raport pada siswa kelas satu yang dilakukan oleh wali kelas bernama Pungki.
Jumlah keseluruhan siswa nya ada 157 orang murid, sedangkan guru honorer hanya ada satu orang saja, ditahun 2024 lalu tidak ada rehap ringan yang dilakukan oleh pihak sekolah.
Berkaitan dengan pungutan biaya sampul raport itu tidak ada. Dirinya (Antoni) tidak pernah memberi perintah pembelian sampul raport. Jelasnya.
Senada dengan keterangan Kepsek, Pungki selaku wali kelas satu pun, mengakui tidak ada pembelian sampul raport. Jelasnya.
Sementara dari keterangan wali murid kelas satu, saat bagi raport mereka hanya diberi raport dalam maps saja, kalau mau sampul raport harus bayar sebesar Rp 80 ribu. Jelas sumber yang tidak ingin namanya disebutkan.
Dari data yang dihimpun oleh awak media, ditemukan adanya jumlah siswa SD N 4 Metro Barat, berjumlah 203 orang dan pada tahun 2024 lalu. Pihak sekolah tersebut, telah menganggarkan dana rehab ringan gedung sekolah.
Dana Bos SD N 4 Metro Barat telah disalurkan pemerintah pusat ke rekening sekolah, dengan pagu anggaran pada tarmin pertama sebesar Rp 91. 350. 000 dana tersebut dicairkan pada tanggal 18 Januari 2024.
Sedangkan pada tarmin kedua Rp 91. 350. 000 dicairkan pada tanggal 12 Agustus 2024 lalu.
Untuk dana sarana dan prasarana sekolah yang telah dianggarkan dan telah dilaporkan penggunaan nya.
Pada tarmin pertama sebesar Rp 11.850.000 dan pemeliharaan sarana dan prasarana tarmin kedua sebesar Rp 16.130.000.
Begitu pula untuk guru honorer, pada tarmin pertama pihak sekolah telah melaporkan pada situs yang dapat dipercaya, sebesar Rp 9.000.000, ditarmin kedua sebesar Rp 10.200.000.
Sementara gedung sekolah nampak kusam dan butuh pengecatan serta rehab ringan pada beberapa bagian gedung.
Lalu dikemanakan dana pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah yang telah dianggarkan dan dana nya telah terserap serta sudah dilaporkan penggunaan nya.
Jumlah siswa penerima dana Bos yang dana nya telah tersalurkan sebanyak 203 orang siswa.
Sedangkan hasil kroscek dan pengakuan Kepsek siswa nya hanya 157 orang. Artinya telah terjadi penggelembungan siswa sebanyak 46 orang murid.
Kuat dugaan pihak sekolah telah mark up jumlah siswa serta korupsi dana pemeliharaan sarana dan prasarana serta gaji guru honorer di tahun 2024 lalu.
Sehingga terdapat kerugian negara pada realisasi pemeliharaan sarana dan prasarana sebesar Rp 27. 980. 000. Begitu pula dengan jumlah 46 orang murid hasil penggelembungan yang dilakukan pihak SD N 4 Metro Barat, diduga dana tersebut, masuk kantong pribadi Kepsek.(AD)